Kamis, 13 Juni 2013

Serum Retinol Is Associated with Stage of Pregnancy and the Acute Phase Response in Pregnant Women in Guinea-Bissau



Serum Retinol Apakah Terkait dengan Tahap Kehamilan dan Fase Tanggap akut pada Wanita Hamil di Guinea-Bissau
  1. Pernille Kæstel3,5,*,
  2. Henrik Friis3

Abstract


Vitamin A kekurangan dalam kehamilan dapat mengganggu kesehatan ibu dan pertumbuhan, pengembangan, dan kemudian kesehatan anaknya. Namun, pemahaman variabilitas penanda status zat gizi mikro selama kehamilan terbatas. Kami mengukur serum retinol dan β-karoten dan protein fase akut protein C-reaktif (CRP) dan α1-antichymotrypsin (ACT) dalam 738 wanita hamil dalam studi cross-sectional di Guinea-Bissau, Afrika Barat. Usia kehamilan berkisar 7-42 minggu (rata-rata ± SD = 23 ± 7 minggu). Konsentrasi serum retinol adalah 1,03 ± 0,33 umol / L (rata-rata ± SD) sedangkan serum β-karoten adalah 1,40 (0,85, 2,13) umol / L [median (25, 75 persentil)]. Kekurangan vitamin A (retinol serum <0,70 umol / L) diamati pada 13,8% dari individu. Serum CRP tinggi (> 3 mg / L) pada 51,6% dari individu dan ACT (> 0,3 g / L) pada 66,3%. Usia kehamilan> 20 minggu (β = -0.11, P <0,001) serta serum CRP (β = -0.16, P <0,001) dan ACT (β = -0,80, P = 0,004) dikaitkan dengan serum retinol lebih rendah. Berdasarkan studi ini cross-sectional besar, kami sarankan bahwa serum retinol dan cutoff konvensional mungkin meremehkan vitamin status A pada akhir kehamilan dan pada populasi dengan prevalensi tinggi infeksi. Namun, penelitian kohort prospektif mengukur konsentrasi serum retinol selama dan setelah kehamilan dan peradangan yang diperlukan untuk menggambarkan perilaku fisiologis serum retinol dan dengan demikian meningkatkan penilaian status vitamin A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar